Pohon coklat (kakao) adalah tumbuhan yang menghasilkan biji coklat, bahan utama dalam membuat cokelat. Pohon ini tumbuh di dataran tropis dan memerlukan lingkungan yang lembab dan panas untuk berkembang. Coklat adalah salah satu komoditas pertanian terpenting di dunia dan digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman.
Daftar Isi
Jenis-jenis pohon coklat (kakao)
Kakao adalah tanaman tropis yang banyak ditemukan di negara-negara seperti Indonesia, Brasil, Ghana, dan Pantai Gading. Tanaman ini dikenal karena biji-bijinya yang digunakan untuk membuat cokelat. Ada beberapa jenis pohon kakao yang berbeda, masing-masing dengan ciri khasnya sendiri.
Kakao Criollo
Kakao Criollo adalah jenis kakao yang langka dan sangat berharga. Dikenal sebagai “Raja Cokelat”, biji-bijinya memiliki aroma dan rasa yang kaya serta tekstur yang lembut. Pohon ini tumbuh lebih lambat daripada varietas lain dan kurang tahan terhadap hama dan penyakit.
Kakao Forastero
Kakao Forastero adalah jenis kakao yang paling umum ditemukan di dunia dan memberikan sekitar 80% pasokan biji kakao dunia. Biji-bijinya lebih besar dari Criollo dan memiliki rasa dan aroma yang kurang intens. Namun, Forastero lebih tahan terhadap hama dan penyakit, sehingga lebih mudah ditanam.
Kakao Trinitario
Kakao Trinitario adalah jenis kakao yang merupakan persilangan antara Criollo dan Forastero. Biji-bijinya lebih kecil daripada Forastero tetapi lebih besar daripada Criollo. Rasa dan aroma biji ini berada di antara kedua varietas tersebut, sehingga menjadi favorit bagi para produsen cokelat.
Kakao Nacional
Kakao Nacional ditemukan di wilayah Amazon di Ekuador. Jenis kakao ini dikembangkan selama beberapa abad dan merupakan spesies kakao asli. Biji-bijinya memiliki rasa yang kaya dan kompleks, dengan aroma bunga dan buah-buahan. Kakao Nacional saat ini menjadi semakin langka karena adanya hama dan penyakit serta perubahan iklim.
Kakao Porcelana
Kakao Porcelana adalah jenis kakao langka lainnya yang berasal dari Venezuela. Biji-bijinya berukuran kecil dan putih, yang memberikan cokelat dengan rasa yang lembut dan kompleks. Jenis kakao ini kurang tahan terhadap hama dan penyakit, sehingga produksi bijinya terbatas.
Itulah beberapa jenis pohon kakao yang ada di dunia. Setiap jenis memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal rasa, aroma, ukuran, dan tahan terhadap hama dan penyakit. Kini, produsen cokelat dan petani di seluruh dunia mencari cara untuk mempertahankan varietas yang langka dan berharga tersebut serta memperbaiki keberlanjutan produksi kakao.
Manfaat pohon coklat (kakao)
Pohon kakao bukan hanya memberikan biji-biji yang digunakan untuk membuat cokelat, namun juga memberikan manfaat lain bagi manusia dan lingkungan. Berikut adalah beberapa manfaat pohon kakao:
Sumber penghasilan
Pohon kakao menjadi sumber penghasilan bagi petani di berbagai negara di seluruh dunia. Tanaman ini memberikan pekerjaan dan pendapatan bagi jutaan orang, sehingga menjadi sumber penghidupan yang penting bagi masyarakat setempat.
Sumber makanan dan minuman
Biji kakao digunakan untuk membuat berbagai produk makanan dan minuman, seperti cokelat, bubuk kakao, kue cokelat, minuman cokelat panas, dan sebagainya. Produk-produk tersebut banyak dinikmati oleh masyarakat di seluruh dunia, sehingga pohon kakao menjadi sumber makanan dan minuman yang penting.
Kesehatan
Biji kakao mengandung senyawa polifenol yang tinggi, yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Senyawa ini dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Lingkungan
Pohon kakao juga memberikan manfaat bagi lingkungan. Tanaman ini dapat membantu mengurangi erosi tanah dan memperbaiki kualitas tanah. Selain itu, pohon kakao dapat berperan sebagai penyerap karbon, sehingga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan memberikan manfaat bagi lingkungan global.
Keanekaragaman hayati
Kakao tumbuh di daerah tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati. Pohon kakao memberikan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, termasuk burung, kupu-kupu, lebah, dan serangga lainnya. Oleh karena itu, menjaga keberadaan pohon kakao juga berarti menjaga keanekaragaman hayati di daerah tropis.
Itulah beberapa manfaat pohon kakao bagi manusia dan lingkungan. Perlu diingat bahwa menjaga keberadaan pohon kakao dan keberlanjutan produksinya sangat penting untuk memastikan manfaat ini tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Cara budidaya pohon coklat (kakao)
Budidaya pohon kakao dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
Pemilihan bibit
Pilih bibit kakao yang berasal dari varietas unggul dan bebas dari penyakit. Bibit yang baik biasanya sudah berumur 6-9 bulan dan memiliki ketinggian sekitar 30-40 cm. Pastikan bibit yang dipilih memiliki akar yang kuat dan daun yang sehat.
Penanaman
Lakukan penanaman bibit kakao di lahan yang telah disiapkan sebelumnya. Pastikan lahan yang dipilih memiliki pH tanah antara 5-7 dan memiliki ketersediaan air yang cukup. Biasanya, bibit ditanam pada kedalaman sekitar 5-10 cm dan jarak antar tanaman sekitar 2-3 meter.
Perawatan tanaman
Lakukan perawatan tanaman kakao dengan baik. Pastikan tanaman mendapatkan cahaya matahari yang cukup, pengairan yang teratur, dan pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, lakukan juga pemangkasan pada cabang-cabang yang tidak perlu untuk membentuk bentuk pohon yang baik.
Pengendalian hama dan penyakit
Lakukan pengendalian hama dan penyakit dengan cara yang tepat dan sesuai dengan standar budidaya yang berlaku. Beberapa jenis hama dan penyakit yang sering menyerang pohon kakao adalah tungau, ulat grayak, dan penyakit busuk akar.
Pemanenan
Pohon kakao biasanya mulai berbuah pada usia 3-4 tahun. Buah kakao dapat dipanen setelah 5-6 bulan setelah bunga mekar. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah satu per satu atau dengan memotong tangkainya.
Pengolahan biji kakao
Setelah dipanen, biji kakao diolah dengan cara mengeringkan, mengupas kulitnya, dan memisahkan biji yang baik dari biji yang buruk. Biji yang telah diproses kemudian dapat digunakan untuk membuat berbagai produk makanan dan minuman, seperti cokelat, bubuk kakao, dan minuman cokelat panas.
Demikianlah beberapa langkah budidaya pohon kakao. Perlu diingat bahwa budidaya pohon kakao membutuhkan perhatian dan kehati-hatian yang baik agar tanaman dapat tumbuh sehat dan menghasilkan buah yang berkualitas.
Ciri-ciri pohon kakao
Pohon kakao (Theobroma cacao) memiliki ciri-ciri yang khas dan mudah dikenali, antara lain:
Bentuk dan ukuran
Pohon kakao berbentuk pohon kecil dengan ketinggian 4-8 meter dan diameter batang sekitar 10-30 cm. Pohon ini biasanya memiliki cabang yang rapat dan bentuk yang menyebar.
Daun
Daun pohon kakao memiliki bentuk yang oval atau jantung dengan panjang 10-30 cm dan lebar 5-20 cm. Warna daun pada bagian atas biasanya hijau tua dan bagian bawah berwarna hijau kekuningan.
Bunga
Bunga pohon kakao memiliki warna putih atau merah muda dengan diameter 1-2 cm. Bunga ini tumbuh pada batang dan cabang pohon dan memiliki bau yang harum.
Buah
Buah pohon kakao berbentuk oval dengan panjang 10-20 cm dan diameter 7-10 cm. Buah ini memiliki kulit yang keras dan berwarna hijau atau kuning kecoklatan. Di dalam kulit buah terdapat biji kakao yang biasanya terdiri dari 30-50 biji.
Akar
Akar pohon kakao tergolong akar tunggang dengan akar serabut yang menyebar ke samping. Akar pohon ini dapat tumbuh hingga kedalaman 1-1,5 meter di bawah permukaan tanah.
Batang
Batang pohon kakao memiliki permukaan yang kasar dan retak-retak. Kulit kayu pada batang ini biasanya berwarna coklat tua dan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan kayu bakar.
Sistem perakaran
Sistem perakaran pohon kakao bersifat dangkal dan meluas ke samping. Hal ini membuat pohon kakao dapat tumbuh di tanah yang tidak terlalu dalam.
Demikianlah beberapa ciri-ciri pohon kakao yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengenali pohon ini. Dengan mengetahui ciri-ciri pohon kakao, diharapkan dapat memudahkan dalam mengenali tanaman ini dan membedakannya dengan jenis pohon lainnya.