Maag memang umum terjadi, oleh karena itu kita perlu untuk mengetahui ciri-ciri sakit maag, penyebab, dan cara mengobatinya. Ingin tahu lebih dalam? Silakan simak artikel ini sampai habis, semoga bermanfaat.
Ciri-ciri Sakit Maag
Memang sakit maag sangat identik dengan rasa tidak nyaman di area perut. Meskipun begitu, kita perlu sedikit mengerucutkan lagi seperti apa rasa tak nyaman tersebut. Beberapa ciri-ciri sakit maag yang biasanya penderita alami adalah sebagai berikut.
Nyeri di area perut atas
Ciri-ciri sakit maag yang pertama yaitu nyeri di area perut, ini adalah ciri paling utama bila seseorang mengalami sakit maag. Tetapi sakit yang sering terasa biasanya di bagian perut atas, lebih tepat di area ulu hati. Rasa nyeri tersebut benar-benar membuat penderitanya tak nyaman, ini cukup berdampak buruk dalam aktivitas sehari-hari.
Sering mual dan muntah
Mual dan muntah juga dapat menjadi ciri seseorang menderita penyakit maag. Hal ini akan memuat penderitanya tidak nyaman dan kekurangan asupan nutrisi. Kita tak boleh remeh terhadap ciri yang satu ini ya, harus segera periksa ke dokter.
Perut kembung
Selanjutnya yaitu perus kembung, hal itu bisa terjadi karena gas di dalam perut bertumpuk. Sehingga ini membuat penderitanya mudah merasa kenyang meskipun baru makan dalam porsi yang sangat sedikit.
Nafsu makan berkurang
Berbagai macam rasa tidak nyaman seperti mual, muntah, nyeri pada perut sering kali membuat seseorang kehilangan nafsu makannya. Nafsu makan yang berkurang akan membuat tubuh kekurangan asupan makanan. Karena itu pula bisa membuat asam lambung naik dan menimbulkan masalah baru seperti mudah terserang penyakit dan berat badan menurun.
Begah setelah makan
Ciri-ciri sakit maag berikutnya yaitu begah setelah makan meski yang dimakan hanya sedikit. Begah adalah istilah untuk menggambarkan kondisi perut yang seakan-akan terisi sangat penuh. Terkadang begah ini akan bersamaan dengan naiknya asam lambung.
Ciri-ciri yang berikutnya yakni berat badan menurun. Hal ini bisa terjadi karena rasa tidak nyaman pada perut mengakibatkan nafsu makan berkurang yang akhirnya penderita kekurangan asupan. Dengan begitu gizi dan jumlah makanan yang berkurang juga ikut membuat berat badannya berkurang.
Penyebab Sakit Maag
Sangat banyak sekali penyebab sakit maag, secara umum penyebabnya ialah karena kondisi medis, kebiasaan buruk, dan efek obat. Namun agar lebih jelas, silakan simak penjelasan berikut.
Masalah pada saluran pencernaan
Masalah yang terjadi pada saluran pencernaan dapat memicu terjadinya sakit maag. Masalah-masalah tersebut biasanya adalah radang lambung, tukak lambung, kanker lambung, pankreatitis, irritable bowel syndrome (IBS), dan gastroesophageal reflux disease (GERD).
Sakit autoimun
Autoimun merupakan salah satu jenis penyakit yang aneh dan langka. Pasalnya ini sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan zat penyebab penyakit, kenyataan ia malah menyerang sel-sel sehat pada tubuh. Oleh karena itu, ini membuat sel kekebalan malah menyerang lapisan dinding lambung yang sehat. Akibatnya dinding lambung yang tak bermasalah malah mengalami peradangan atau kerusakan.
Infeksi bakteri
Infeksi bakteri Helicobacter pylori dapat menyerang lapisan lambung dan usus halus bagian atas. Bakteri tersebut benar-benar bisa jadi penyebab gastrisis, tukak lambung, dan infeksi lambung.
Stres
Stres memang tak menyebabkan maag secara langsung, tetapi ia membuat produksi hormon prostaglandin menurun. Yang mana hormon tersebut berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari sekitarnya yang sangat asam. Bilamana hormon tersebut menurun, maka lambung akan lebih berisiko terkikis.
Porsi makan berlebih
Makan dengan porsi yang berlebihan dari biasanya akan membuat produksi asam lambung meningkat. Di sisi lain, porsi yang berlebih juga akan membuat lambung lebih banyak menerima tekanan, itulah yang menjadi penyebab maag.
Konsumsi makanan tertentu
Ada banyak sekali makanan yang bisa jadi pemicu maag. Beberapa diantara-Nya adalah makanan yang berlemak, asam, pedas, bersoda, berkofein, dan berkarbonasi.
Terlalu sering minum alkohol
Minum minuman beralkohol terlalu sering memang sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh. Konsumsi alkohol berlebih dapat membuat iritasi dan pengikisan lapisan lambung. Dengan demikian lambung akan lebih mudah rusak karena terkena asam lambung terlalu lama.
Terlalu sering merokok
Merokok dapat memperlambat waktu pengosongan lambung dan mengurangi air liur sebagai penetralan alami asam lambung. Apabila asam lambung menumpuk, akibatnya seseorang bisa sakit maag.
Langsung berbaring setelah makan
Penyebab sakit maag yang berikutnya yakni langsung berbaring setelah makan. Berbaring setelah makan dapat membuat makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan, yang akhirnya akan memunculkan maag.
Efek obat tertentu
Penggunaan obat-obatan dalam waktu yang terlalu lama dapat memicu sakit maag. Obat-obatan golongan non-steroid anti-inflamasi (NSAID) seperti naxproxen, aspirin, dan ibuprofen bisa membuat lapisan lambung menipis. Hal tersebut dapat menyebabkan lambung jadi lebih rentan iritasi karena paparan asam lambung yang berlangsung lama.
Cara Mengobati Sakit Maag
Sebenarnya sakit maag sering kali dapat sembuh sendiri. Tetapi agar maag tak memiliki risiko yang tinggi untuk datang kembali, maka perlu pengobatan yang efektif. Karena maag bisa membuat dinding perut atau usus kecil menipis, mungkin ini juga akan memerlukan perawatan non operatif atau bedah operatif.
Perawatan non operatif, hal ini dilakukan bila penyebab mah adalah Helicobacter pylori. Beberapa yang akan dibutuhkan dalam hal ini yaitu antibiotik dan obat penghambat pompa proton, hal ini berguna untuk memblokir sel lambung yang memproduksi asam.
Sedangkan bedah operatif adalah cara mengatasi maag dengan prosedur operasi pembedahan. Hal ini akan dokter lakukan bila maag terus kembali, tak sembuh, mengalami pendarahan, atau lubang akibat asam di lambung ataupun usus.
Di sisi lain, kita juga bisa menghindari datangnya kembali sakit maag dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih baik. Caranya adalah menghindari konsumsi minuman beralkohol, berkofein, makanan pedas, asam, dan berlemak tinggi. Selain itu, kita perlu berhenti merokok, diet, dan memulai pola makan yang lebih sehat.